Asisten Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asekbangkesra) Setda Banyumas, Didi Rudwiyanto mengatakan, penjajakan kerjasama itu dibahas dalam rapat bersama yang melibatkan kedua belah pihak, Kamis (7/1). Rapat melibatkan pihak Bakorwil III, dinas kehutanan provinsi, dinas pariwisata dan pengelola Kebun Raya Baturraden. “Ini baru masuk tahap pembahasan awal rencana pembuatan jalan akses menuju Kebun Raya Baturraden. Ini nanti akan masuk anggaran dari provinsi dan tahap awal pembuatan DED dulu,” katanya.
Akses jalan yang akan disiapkan, kata dia, panjang sekitar 650 meter dan lebar 6-8 meter, yang bisa dilalui kendaraan roda empat dan juga ada akses untuk parkjr. Lahan yang disiapkan dari lokawisata bagian timur komplek Pondok Slamet dan Bukit Bintang, yang masih masuk tanah milik Pemkab. Kemudian tembus ke Kebu Raya, diusahakan tidak membelah taman botani. “Yang masuk lahan kita (pemkab, red) ada sekitar 350 meter dengan lebar 6 meter. Sisanya nanti memakai lahan yang dikelola pihak Kebun Raya, karena masih diperbolehkan ada penebangan pohon untuk membuka akses jalan,” ujarnya.
Dikatakan, rencana pembuatan akses jalan tersebut adalah gagasan dari provinsi, sehingga pihaknya hanya membantu dan memfasilitasi. Rapat tersebut juga menindaklanjuti surat Gubernur ke Bupati terkait hal itu. “Anggarannya pakai provinsi. Tahun ini di APBD induk fokus pada DED-nya, harapannya pada APBD perubahan bisa dibangun,” katanya.
Dia mengatakan, setelah akses tersebut terealisasi, baru akan dilakukan penjajakan kerjasama untuk menajemen paket wisata dengan model tiket terusan. Wisatawan yang berkjunjung ke lokawisata nanti juga akan lebih leluasa untuk menikmati pilihan wahana yang ada. Semula hanya 17 ha di lokawisata bisa bertambah sampai 150 ha di lokasi Kebun Raya.
Kabid Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Banyumas, Deskart Djatmiko, mengatakan, harapannya tidak hanya akses jalan dari lokawisata saja yang dibuka. Namun jalan raya sampai ke Pratin Purbalingga lewat Kebun Raya dan hutan pinus milik Perhutani Banyumas Timur yang rusak parah ikut diperbaiki. “Yang rusak parah ada sekitar 12 km setelah Kebun Raya ke atas sampai ke Pratin. Kalau jalannya halus dari Semarang bisa hemat 24 km lewat Pemalang-Purbalingga, tidak perlu lewat jalur tengah Wonosobo, sehingga minat kunjangan ke Kebunraya dan lokawisata dari wilayah utara akan meningkat,” katanya menggambarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar