Kamis, 31 Desember 2015

ASAL USUL SEJARAH TAHUN BARU 1 JANUARI ( NEW YEAR )

TANGGAL TAHUN BARU

Kalender Romawi kuno menggunakan tanggal 1 Maret sebagai Hari Tahun Baru.
Belakangan, orang Romawi Kuno menggunakan tanggal 1 Januari sebagai awal tahun yang baru.
Pada Abad Pertengahan, kebanyakan negara-negara Eropa menggunakan tanggal 25 Maret, hari raya umat Kristen yang disebut Hari Kenaikan Tuhan, sebagai awal tahun yang baru.
Hingga tahun 1600, kebanyakan negara-negara Barat telah menggunakan sistem penanggalan yang telah direvisi, yang disebut kalender Gregorian.

Kalender yang hingga kini digunakan itu menggunakan 1 Januari kembali sebagai Hari Tahun Baru.
Inggris dan koloni-koloninya di Amerika Serikat ikut menggunakan sistem penanggalan tersebut pada tahun 1752.
Kebanyakan orang memperingati tahun baru pada tanggal yang ditentukan oleh agama mereka.
Tahun baru umat Yahudi, Rosh Hashanah, dirayakan pada bulan September atau awal Oktober.
Umat Hindu merayakannya pada tanggal-tanggal tertentu.
Umat Islam menggunakan sistem penanggalan yang terdiri dari 354 hari setiap tahunnya.
Karena itu, tahun baru mereka jatuh pada tanggal yang berbeda-beda pada kalender Gregorian tiap tahunnya.

SEJARAH DAN CARA MERAYAKAN DI MASA LAMPAU

Kebanyakan orang di masa silam memulai tahun yang baru pada hari panen.
Mereka melakukan kebiasaan-kebiasaan untuk meninggalkan masa lalu dan memurnikan dirinya untuk tahun yang baru.
Orang Persia kuno mempersembahkan hadiah telur untuk Tahun Baru, sebagai lambang dari produktivitas.
Orang Romawi kuno saling memberikan hadiah potongan dahan pohon suci.
Belakangan, mereka saling memberikan kacang atau koin lapis emas dengan gambar Janus, dewa pintu dan semua permulaan.
Bulan Januari mendapat nama dari dewa bermuka dua ini (satu muka menghadap ke depan dan yang satu lagi menghadap ke belakang).

Orang-orang Romawi mempersembahkan hadiah kepada kaisar.
Para kaisar lambat-laun mewajibkan hadiah-hadiah seperti itu.
Para pendeta Keltik memberikan potongan dahan mistletoe, yang dianggap suci, kepada umat mereka.
Orang-orang Keltik mengambil banyak kebiasaan tahun baru orang-orang Romawi, yang menduduki kepulauan Inggris pada tahun 43 Masehi.

Pada tahun 457 Masehi gereja Kristen melarang kebiasaan ini, bersama kebiasaan tahun baru lain yang dianggapnya merupakan kebiasaan kafir.
Pada tahun 1200-an pemimpin-pemimpin Inggris mengikuti kebiasaan Romawi yang mewajibkan rakyat mereka memberikan hadiah tahun baru.
Para suami di Inggris memberi uang kepada para istri mereka untuk membeli bros sederhana (pin).
Kebiasaan ini hilang pada tahun 1800-an, namun istilah pin money, yang berarti sedikit uang jajan, tetap digunakan.
Banyak orang-orang koloni di New England, Amerika, yang merayakan tahun baru dengan menembakkan senapan ke udara dan teriak, sementara yang lain mengikuti perayaan di gereja atau pesta terbuka.

PERAYAAN MODERN

Sekalipun tahun baru juga merupakan hari suci Kristiani, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Amerika.
Di Amerika Serikat, kebanyakan perayaan dilakukan malam sebelum tahun baru, pada tanggal 31 Desember, di mana orang-orang pergi ke pesta atau menonton program televisi dari Times Square di jantung kota New York, di mana banyak orang berkumpul.
Pada saat lonceng tengah malam berbunyi, sirene dibunyikan, kembang api diledakkan dan orang-orang menerikkan "Selamat Tahun Baru" dan menyanyikan Auld Lang Syne.

Pada tanggal 1 Januari orang-orang Amerika mengunjungi sanak-saudara dan teman-teman atau nonton televisi: Parade Bunga Tournament of Roses sebelum lomba futbol Amerika Rose Bowl dilangsungkan di Kalifornia; atau Orange Bowl di Florida; Cotton Bowl di Texas; atau Sugar Bowl di Lousiana.
____________________________________________________

Perayaan Tahun Baru

Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi maupun orang Kafir yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September.
Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari.

Orang Kristen ikut merayakan Tahun Baru tersebut dan mereka mengadakan puasa khusus serta ekaristi berdasarkan keputusan Konsili Tours pada tahun 567.
Pada mulanya setiap negeri mempunyai perayaan Tahun Baru yang berbeda-beda.
Di Inggris dirayakan pada tanggal 25 Maret.
Di Jerman dirayakan pada hari Natal sedangkan di Perancis dirayakan pada Hari paskah.

Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Tarutu, Terompet Daun Kelapa Khas Banyumas

Saat diadu, suaranya tak kalah nyaring dengan terompet plastik yang dijual di pinggir jalan. (Liputan6.com/Aris Andrianto)                             Purwokerto – Saat orang ramai membicarakan terompet berbahan sampul Alquran, warga Desa Karanglo, Kecamatan Cilongok, Banyumas lebih memilih membuat tarutu. Terompet corong berbahan daun kelapa itu tergolong murah biaya pembuatannya dibandingkan terompet Tahun Baru yang lazim dijual di pasaran.

"Selain murah meriah, terompet ini juga nyaring bunyinya," ujar Nitarsih (45), salah satu pembuat tarutu, Rabu (30/12/2015).

Nitarsih menuturkan bahan daun kelapa muda atau janur didapat dari sekitar rumah Mereka juga menggunakan potongan kecil sedotan untuk menghasilkan bunyi. Saat diadu, suaranya tak kalah nyaring dengan terompet plastik yang dijual di pinggir jalan.

Rabu, 30 Desember 2015

Diparkir 15 Menit, Dua Motor Lenyap

                                                                                PURBALINGGA-Apes dialami oleh Pandu Syarifudin Hidayah (21) warga RT 02/05 Desa Pagerandong,  Kecamatan Mrebet, sepeda motor yang ia parkir Jalan MT Haryono Nomor 19 Kelurahan Kandanggampang Purbalingga itu lenyap setelah ia parkir kurang dari 15 menit, Senin (28/12) malam.
Pada waktu yang bersamaan, Danang Hatarudin,(35) Warga RT 02/05 Kelurahan kalikabong, menjadi korban pecurian sepeda motor. Motor Supra X R 2609 ML miliknya lenyap dibawa pencuri di halaman rumahnya.
Aksi pencurian sepeda motor tersebut diawali saat korban memarkirkan sepeda motor Honda beat Z 3236 YN  warna putih merah di pinggir Jalan Haryono. Kemudian, korban meninggalkan sepeda motor yang baru ia beli pada tahun 2015 untuk mengurus keperluanya di kantor.
Setelah selesai, sekitar 15 menit, korban keluar dan mendapati motor kesayanganya sudah tidak ada di tempat awal ia memarkir motornya. Tidak percaya motornya hilang, ia kemudian menanyakan ke petugas keamanan dan karyawan lain yang ada di sekitar lokasi parkir. Namun, tidak satupun yang tahu keberadaan motor kesanganya tersebut.
Sadar motor miliknya dibawa oleh pencuri, ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Purbalingga. Mendapati laporan tersebut, Kapolsek Purbalingga dan tiga anggotanya langsung menuju ke lokasi kejadian guna melakukan olah tempat kejadian dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Kapolres Purbalingga AKBP Anom Setyadji SIK melalui Kasubag Humas Iptu Diman menjelaskan, modus operandi yang digunakan pelaku pencuri sepeda motor adalah dengan menggunakan kunci palsu. Setelah itu, motor dibawa kabur oleh pelaku. “Ditaksir korban mengalami kerugian  kurang lebih Rp 15 juta,” katanya.
Senin malam, ada dua buah laporan aksi curanmor yag diterima Polres Purbalingga, selain di jalan MT Haryono, aksi Curanmor juga terjadi di Desa Kalikabong, Kecamatan Kalimanah.
Kasubag Humas Polres Purbalingga menghimbau, agar masyarakat yang memarkir kendaraannya untuk waspada dan hati-hati. Pastikan lokasi parkir bisa terawasi oleh petugas parkir atau pemilik. Sehingga, aksi pencurian bisa dihindari.

Pengelolaan Objek Wisata Belum Merata

                                            BANJARNEGARA – Jumlah kunjungan wisatawan di Banjarnegara pada tahun 2015 naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Hanya saja, sampai saat ini, baru objek-objek wisata di Banjarnegara daerah atas yang sudah tergarap optimal. Sedangkan objek wisata di Banjarnegara bawah masih butuh perhatian lebih.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Banjarnegara Yusuf Winarsono mengatakan, sampai Bulan November jumlah pengunjung mencapai 846 414 wisatawan. Bahkan, pendapatan daerah dari sektor wisata sebesar Rp 5,09 miliar sudah melampau target yang ditentukan yakni sebesar Rp 4,708 miliar.
“Untuk jumlah wisatawan keseluruhan di Bulan Desember belum masuk semua. Tetapi biasanya saat Bulan Desember ini jumlah wisatawan justru banyak. Karena memang ada libur panjang. Pada bulan Desemebr tahun 2014 ada 52.232 wisatawan,” kata dia, Selasa (29/12).
Kenaikan jumlah wisatawan ini, kata dia lantaran minat wisata alam saat ini tengah naik daun. Namun, ia juga tak memungkiri hingga saat ini fokus wisatawan baru di dataran tinggi Dieng. Dan beberapa potensi objek wisata di Banjarnegara bagian bawah masih belum optimal.
“Seperti di Curug Genting di Kecamatan Pejawaran, kerajinan Bambu di Kecamatan Mandiraja, Batik Gumelem dan yang lainnya,” lanjutnya.
Menurutnya, hal ini lantaran minimnya sarana dan prasarana pendukung. Untuk itu, kedepan dirinya akan melakukan koordinasi dengan instansi lain untuk mendukung objek wisata. Seperti Dinas Pekerjaan Umum  atau Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Banjarnegara.
“Seperti toilet belum ada dan akses menuju lokasi objek wisata yang masih sulit. Untuk mengoptimalkan wisata itu memang tidak bisa berjalan sendiri,” ujarnya.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat sekitar objek wisata dinilai penting dilakukan. Agar setiap masyarakat sadar akan wisata. “Sekarang masyarakat daerah Dieng sudah sadar wisata. Jadi nantinya selain infrastruktur, masyarakat sekitar kita ikutsertakan mendukung pengembangan wisata di Banjarnegara.” Imbuhnya. (uje)
POTENSI WISATA: Dieng Culture Festival menjadi salah satu event tahunan yang menyedot banyak wisatawan.

Minggu, 27 Desember 2015

Mitos Cinta, Kunjungi 11 Tempat Wisata ini Dapat Membuat Putus Cinta

Tempat wisata biasanya menjadi tujuan di kala liburan. Banyak yang memilih untuk berkunjung bersama keluarga, teman ataupun kekasihnya. Namun, berhati-hatilah bila memilih tempat wisata di Indonesia. Karena hampir setiap tempat wisata di Indonesia mempunyai mitos yang dipercaya dapat mempengaruhi takdir manusia. kepercayaan tersebut sudah mendarah daging dan menyebar dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnnya. Sehingga banyak orang yang mempercayai mitos tersebut dari pada harus celaka atau bisa jadi malah membawa berkah. 

Berikut ini ada 11 tempat wisata yang dipercayai akan menimbulkan celaka apabila dikunjungi oleh pasangan kekasih. Setelah pulang dari tempat tersebut, tidak berapa lama kemudian kedua pasangan ini akan putus dengan berbagai cara. Hal ini sudah dipercaya oleh banyak orang dan telah banyak yang membuktikannya. Berikut ini adalah 11 tempat wisata yang dilarang untuk dikunjungi oleh sepasang kekasih karena dapat sebabkan putus.

1. Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah Candi umat Hindu terbesar di Pulau Jawa. Candi ini mendapat kutukan dari Bandung Boondowoso yang telah ditipu oleh istrinya Roro Jonggrang. Masyarakat percaya bahwa apabila sepasang kekasih nekad memasuki candi tersebut, maka dalam waktu yang tidak lama hubungan mereka akan berakhir. 

Karena kepercayaan itulah, banyak orangtua yang tidak menganjurkan anaknya untuk mengunjungi candi ini bersama dengan pasangannya. Jika pun mereka datang ke candi tersebut hanya berani masuk ke pelataran jadinya saja. Mereka tidak berani untuk masuk lebih dalam ke Candi tersebut. 

2. Tanah Lot, Bali
Tanah Lot merupakan sebuah pantai yang menjadi tempat tujuan wisata yang cukup terkenal. Di Tanah Lot ini terdapat sebuah pulau dengan pura yang dijaga oleh ular suci. Konon, ular tersebut dipercaya dapat mengabulkan doa orang yang berkunjung kesana. Akan tetapi, masyarakat sekitar tidak menganjurkan sepasangan kekasih untuk masuk ke dalam pura dan menemui ular-ular suci tersebut. Hal itu sebabkan karena akan menyebabkan hubungan menjadi putus. Percaya atau tidak dengan mitos ini semuanya kembali kepada pribadi masing-masing.

3. Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang terkenal di pulau Jawa. Banyak mitos yang beredar mengenai pantai ini. masyarakat sekitar meyakini bahwa Pantai Parangtritis dianggap sebagai daerah kekuasaan Nyi Loro Kidul si Ratu Pantai Selatan. Di pantai ini selain larangan untuk mengenakan pakaian berwarna hijau selama berada di pantai tersebut baik saat berenang, juga tidak dianjurkan oleh sepasang kekasih yang sedang berkencan. Hal tersebut disebabkan, karena ada kepercayaan bahwa apabila mereka melanggar kepercayaan ini maka hubungan mereka tidak akan berlangsung lama. Akan tetapi, banyak juga yang tidak mempercayai mitos tersebut. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya pasangan kekasih yang menghabiskan waktu kencannya di pantai parangtritis meskipun di malam hari.

4. Air Terjun Coban Rondo, Batu, Malang 
Lokasi indah ini mempunyai cerita unik, yakni pertempuran antara suami Dewi Anjarwati, Raden Baron Kusuma dengan Joko Lelono yang juga mencintai Dewi Anjarwati. Dalam pertempuran tersebut, Raden Baron mengalami kekalahan. Namun, Dewi Anjarwati tetap menunggu suaminya di air terjun Coban Rondo. Akan tetapi suaminya itu tidak muncul karena sudah kalah dari Joko Lelono. 

Suasana di air terjun tersebut sangat sejuk dan mempunyai pemandangan yang indah. Hal inilah yang menarik wisatawan untuk berkunjung kesana. Namun, bagi sepasang kekasih mereka tidak berani untuk berkunjung ke tempat tersebut dikarenakan takut hubungan mereka akan kandas. Sehingga lokasi ini banyak dikunjungi oleh segerombolan remaja yang datang beramai-ramai atau bersama kelurga mereka.

5. Kebun Raya, Bogor
Kebun Raya Bogor menawarkan pemandangan yang indah. Di kebun nasional ini terdapat aneka koleksi bunga langka yang bisa anda temui. Namun, ada satu tempat di kebun tersebut yang dihindari oleh sepasang kekasih apabila berkunjung kesana, yaitu jembatan gantung merah. Mitosnya, apabila melewati jembatan tersebut maka hubungan keduanya akan putus. Untuk itulah, banyak pasangan kekasih yang menghindari atau tidak melintasi jembatan itu. 

6. Tanjakan Cinta, Gunung Semeru
Tanjakan cinta terletak di Gunung Semeru, bagian barat jalur Ranu Kumolo yang merupakan jalur untuk mendaki ke puncak Mahameru. Ada mitos yang beredar di masyarakat yakni sepasang kekasih yang mendaki Semeru ketika melewati tanjakan ini si wanita gagal melewati jalur ini karena terguling dan meninggal dunia. 

Oleh sebab itu, muncullah kepercayaan apabila melewati tanjakan tersebut tidak boleh menoleh ke belakang dan harus berjalan tanpa berhenti. Apabila hal tersebut dilakukan oleh sepasang kekasih maka hubungan mereka akan bahagia. Namun, jika salah satunya gagal atau melanggar makan hubungan mereka akan putus. 

7. Baturaden
Baturaden adalah taman wisata yang bertempat di Kecamatan Baturaden, Kabupaten Banyumas. Di tempat wisata ini juga terdapat air terjun dan goa yang sangat indah. Nama tempat ini sendiri diambil dari seorang anak bupati (Raden) yang ketahuan pacaran dengan anak pembantu (Batur). Karena hubungan keduanya tidak disetujui, maka mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan tersebut di sebuah hutan, yang kemudian diberi nama Baturaden. 

Itulah yang membuat mitos beredar di masyarakat yang percaya apabila sepasang kekasih mengunjungi tempat tersebut maka hubungannya akan berakhir. Percaya atau tidak, biasanya dua minggu setelah mengunjungi Baturaden dengan pasangan, kebanyakan dari mereka akan mengalami putus cinta. 

8. Bukit Cinta
Bukit Cinta terletak di tepi Danau Rawa Pening, Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. Tempat ini terkenal dengan pemandangan yang indah serta udara yang sejuk. Namun, ada mitos yang mengatakan bahwa pasangan yang bukan muhrim tidak dianjurkan untuk mengunjungi tempat ini. hal tersebut dikarenakan adanya mitos bahwa apabila ada pasangan kekasih yang kesana maka hubungan mereka akan kandas di tengah jalan. Namun, meskipun ada mitos demikian tidak sedikit yang memberanikan diri untuk mengunjungi tempat ini dengan pasangan mereka dan justru naik ke pelaminan. Manakah mitos yang benar? Silahkan anda buktikan sendiri.

9. Pantai Balekambang
Pantai Balekambang terletak di daerah Malang Selatan, Jawa Timur. Tepatnya di Kecamatan Bantur, sekitar 65km dari pusat kota Malang. Pantai ini terkenal dengan pasir putih dan pura yang ada di pulau kecil di bibir pantainya. Namun ternyata tempat ini mengandung banyak mitos. Dipercaya apabila ada pasangan yang mengunjungi tempat ini, maka hubungan mereka akan putus. Namun, mitos ini tidak berlaku pada pasangan suami istri. Tidak ada yang dapat menceritakan dari mana mitos ini berasal, namun beberapa orang telah membuktikan kebenarannya. 

10. Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo terdapat di lereng Gunung Ungaran, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. Diberi nama Gedong Songo karena memang ada 9 candi di kawasan tersebut. Percaya atau tidak, ada mitos yang mengatakan bahwa jangan pernah menggombali pacar di lokasi ini. apabila mengeluarkan rayuan gombal maka dipercaya hubungan tersebut tidak akan berlangsung lama dan akhirnya putus.

11. Grajakan Nglirip
Rajakan Ngliriip merupakan wisata air terjun yang terletak di Kabupaten Tuban. Air terjun tersebut memiliki ketinggian 30 meter. Ternyata di balik pesona keindahan dari air terjun ini tersimpan banyak mitos yang mengiringinya. Yaitu apabila mengunjungi tempat ini dengan pasangan yang tidak resmi, maka hubungan mereka akan putus dalam waktu 40 hari.

Mitos tersebut dipercaya oleh kebanyakan orang. Bahkan ada yang lebih ekstrim, apabila sudah bosan dengan pasangan ajak saja ke Grajakan Nglirip. Niscaya 40 hari kemudian hubungan tersebut akan putus. Mitos itu akan lebih berpengaruh kepada pasangan yang akan menikah dan pasangan belum menikah berciuman di tempat tersebut. 

Itulah 11 tempat wisata yang mengandung mitos dapat membuat hubungan putus setelah mengunjunginya. Nah, jadi apakah anda masih ingin mengajak pasangan untuk berkunjung ke tempat tersebut? Sebaiknya berpikirlah dua kali untuk melakukan hal itu kalau tidak ingin hubungan anda kandas di tengah jalan. Namun, semua itu kembali kepada kepercayaan kita masing-masing.

11 Hal tentang Orang Indonesia yang Bikin `Ilfil` Orang Asing

 Indonesia memang mempunyai daya tarik yang tak ada habisnya, khususnya para turis asing dari berbagai negara di Indonesia. Selain keelokan dan sumber daya alamnya yang melimpah, juga adat dan budayanya yang beragam.
Namun di balik itu, ada hal-hal unik yang terjadi di Indonesia dan hal itu dianggap aneh oleh para turis, sehingga mereka merasa ilfil. Berikut beberapa fakta, kebiasaan, dan tradisi yang dimaksud: 
1. Cara orang Indonesia merayakan ulang tahun
Kebanyakan saat ulang tahun, beberapa teman-teman baik telah menyiapkan suatu ritual unik. Setelah mereka berkumpul, memotong kue, beberapa orang lalu melempari teman yang ulang tahun dengan telur dan terigu ke kepala atau badan mereka. Kadang-kadang teman yang ulang tahun tersebut juga dikerjain dengan hal-hal aneh.
2. Sebagian besar orang Indonesia percaya pada hantu, untuk alasan ini mereka tidak pernah mematikan lampu, bahkan saat tidur. Selain boros energi tentu hal ini sangat tidak nyaman bagi beberapa orang asing yang mempunyai kebiasaan tidur dengan mematikan lampu.
3. Hampir tiap rumah, toko, atau rumah sakit terdapat hewan peliharaan: kucing. Selain kucing ada hewan peliharaan lain yang sangat unik, seperti ikan, kura-kura, burung, dan monyet. Sementara hewan-hewan lain yang tidak dipelihara tapi ada di sekitar kita di antaranya: nyamuk, semut, kecoa, dan tikus
4. Soal makanan. Mencampur salad dengan mayones tentu sangat normal. Namun di Indonesia ada juga yang lebih unik, memakan pisang dengan sambal. Ada juga yang makan nasi dengan lauk mi untuk sarapan, makan siang, atau makan malam. Ada juga makanan lain yang nyaris mayoritas memakai cabai, sangat pedas.
5. Masih banyak rumah atau restoran yang mempunyai toilet "primitif". Mereka tidak pernah memakai kertas tisu, dan tidak di-flush. Jarang ditemukan shower, namun yang ada adalah ember besar dengan air dari kran yang selalu dingin. Tentu ini sangat pas dengan keadaan Indonesia yang sangat panas.
6. Tentang waktu. Tampaknya orang Indonesia sangat santai. Untuk bertemu, perlu waktu 30-120 menit untuk menunggu. Perspektif tentang waktu dan ketepatan waktu sangat bertolak belakang dengan kebiasaan orang asing, Eropa misalnya.
7. Masyarakat Indonesia dan Asia secara umum ingin mempunyai kulit putih. Ini berlawanan dengan keinginan orang Eropa. Sehingga para perempuan Indonesia berusaha menghindari guyuran sinar matahari langsung dengan memakai payung atau jaket. Bahkan, di negara tropis ini banyak ditemukan kosmetik pemutih.
8. Tabu memegang kepala orang yang lebih tua, apalagi orangtua. Menyentuh atau memegang kepala apalagi dengan sengaja dianggap tindakan yang tidak menghormati, tidak punya etika dan kurang ajar.
9. Orangtua di Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar pada anak-anak mengenai hidup anak-anaknya mulai dari pilihan studi, suami/istri, agama. Anak-anak dari keluarga yang konservatif harus meminta izin saat akan pergi keluar rumah dengan jam malam. Biasanya diijinkan sampai jam 9 malam.   
10. Obat herbal atau jamu tradisional yang dianggap bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit sangat banyak beredar di Indonesia. Bahkan, beberapa dokter menyarankan untuk mengonsumsinya.
11. Tidak ada privasi. Banyak orang lebih memilih untuk tinggal dan tidur sekamar dengan orang lain, baik karena alasan takut atau karena mereka tidak suka tinggal sendirian. Tidur dianggap bukan hal yang privasi. Sehingga lazim terjadi orang tidur di tempat umum dan dibangunkan sewaktu-waktu.

Anak Gimbal, Keunikan Mistis dari Tanah Dieng

Dieng merupakan tempat yang mempunyai banyak potensi alam yang bisa dijadikan tempat wisata. Contoh-contoh tempat wisata yang ada di Dieng antara lain Telaga Warna, Telaga Cembong, Kawah Sikadang, Candi Arjuna, Candi Dwarawati, Dieng Plateau (tempat pemutaran film tentang Dieng), dan masih banyak lagi. 

Di balik kekayaan alamnya yang sangat indah, jika Anda berkunjung ke Dieng pasti Anda akan menemukan beberapa anak yang berambut bajang (rambut gimbal). Di daerah Dieng, mempunyai anak atau keturunan yang berambut gimbal sudah merupakan hal yang biasa. Tetapi bagi orang awam yang baru berkunjung atau melihat secara langsung anak-anak ini pasti akan bertanya-tanya tentang asal-usul dari kejadian ini. Sebenarnya, tidak ada yang mengetahui secara jelas mengapa bisa terjadi hal seperti ini. 

Ada 2 versi mengenai asal-usul anak gimbal ini. Pertama adalah masyarakat yakin rambut gimbal adalah keturunan dari nenek moyang yang menemukan daerah Dieng, yaitu Kyai Kolodete. Konon katanya, Kyai Kolodete tidak akan pernah mandi dan mencuci rambutnya sebelum daerah yang ditemukannya itu menjadi makmur. Hingga saat ini kepercayaan itu masih dianggap benar oleh masyarakat sekitar. Masyarakat menilai jika mereka memiliki keturunan yang berambut gimbal maka hidupnya akan makmur. 

Versi keduanya, anak-anak di daerah Dieng memiliki rambut gimbal karena adanya gas belerang atau adanya sumber belerang di daerah Dieng. Maka pada saat ibu mereka mengandung, ibu mereka terlalu sering menghirup gas belerang, maka gen yang dihasilkan tidak sempurna dan anak yang lahir mempunyai rambut yang gimbal. Tetapi pendapat ini masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Sesepuh desa di Dieng mengatakan, anak yang berambut gimbal adalah anak yang suci. Semua permintaan yang diminta oleh anak gimbal harus dituruti secara tepat, tidak boleh kurang maupun lebih. Masyarakat tidak berani melanggar pantangan-pantangan menyangkut mitos anak gimbal ini, seperti memotong rambut gimbal tersebut sebelum si anak meminta untuk dipotong. Apabila dilanggar maka akan mengakibatkan si anak sakit dan rambut pun kembali gimbal.

Adapun ritual yang diadakan untuk memotong rambut gimbal itu, dikenal masyarakat dengan nama Dieng Culture Festival. Biasanya acara ini diadakan pada bulan Sura dalam kalender Jawa dan diselenggarakan di kompleks Candi Arjuna. Pada ritual ini, mitosnya orangtua harus menuruti semua apa yang diminta oleh anaknya, jika tidak maka anaknya akan sakit-sakitan. Rangkaian acara ini pertama, anak gimbal akan dimandikan dengan air dari 7 sumber, kemudian diarak, dan dilempari beras kuning dan uang koin, baru dipotong rambut gimbalnya oleh pemuka adat. Terakhir, potongan rambutnya akan dibuang ke Telaga Warna. 

Sabtu, 26 Desember 2015

Mendoan tambah kondang

                                                                                                                                                                                        FB_IMG_1446650061294 Mendoan. Panganan asli Banyumas sing saiki lagi  kondang sejagat gumirat. Lagi dadi polemik basa kerene. Ya, polemik mendoan lagi rame merga panganan sing digawe nganggo bahan dasar tempe tipis, dikemuli glepung atawa tepung sing wis dibumboni, terus digoreng setengah mateng, sing wis dadi panganan sedina-dina wong Banyumas lan sekitare diaku-aku dadi merk dagang atawane didaftarna patene dening salah sijineng pengusaha, yaiku Fudji Wong.
Wong Banyumas ora pada trima, lha enggane panganan sing wis dadi ‘bagian kehidupan sehari-hari masyarakat banyak’, khususe wong Banyumas koh diaku dadi merk eksklusif deweke.
Pancen Fudji Wong nganti seprene ora nuntut karo bakul- bakul gorengan mendoan sing dodolan mendoan ning warung-warung, bakul gorengan kaki lima, lan warung oleh-oleh mendoan kaya sing akeh ana ning Sawangan, Purwokerto.
Mung tetep bae pada watir, angger sing arane merk wis dipatena, bisa bae ngemben dimasalahna ding pengusaha sing duwe merk MENDOAN mau. ‘Pati-pati ngusulna hak merk maring pemrentah mestina ya ana maksude, mbok perlu nggo duit ngusulna merk kuwe’, jare bakul gorengan sing mangkal saben sore ning jalan Sudirman wetan.
Gara-gara merk MENDOAN dipatena, mendoan nganti mlebu tivi. Pak Achmad Husein tampil ning tivi. Koran-koran lan media online, uga media sosial ngabarna soal mendoan. Ana gerakan #saveMendoan mbarang.
Tokoh budayawan ya melu cawe-cawe, kaya budayawan Banyumas Ahmad Tohari. Intine ora setuju merk MENDOAN dadi hak khusus perorangan.
Gara-gara Fudji Wong mendoan tambah kondang, wis dadi isu nasional. Kayane angger masalah marakna dadi tambah moncer malah kudu nyampekna trima kasih karo Fudji Wong yah…
Mung bae carane gawe nambah kondange mendoan ora pas. Ndean tah angger cara promosi mendoan nganggo acara ‘Festival Mendoan’ lewih apik atawa ‘elegan’. Ora tambah kondang merga ana isu. Kaya artis bae sing tambah kondang dibritakna ning tivi merga kasus. O… mendoan…
Muga-muga bae masalah kiye cepet rampung ya sedulur. Pemrentah bisa cepet nei solusi sing adil kanggo sakabehane, mendoan bisa tetep dadi duweke wong Banyumas lan sekitare.
Mendoan oh mendoan … eh, dadi kepengin mangan mendoan anget.

Fakta Baru! Kapal Nabi Nuh Dibuat Dari Kayu Jati Jawa Tengah Dan Jawa Timur

Kapal Nabi Nuh                                                                       Kapal Nabi Nuh Diduga Berasal dari Nusantara? SEJAK ditemukannya situs kapal Nabi Nuh AS oleh Angkatan Udara Amerika serikat, tahun 1949, yang menemukan benda mirip kapal di atas Gunung Ararat-Turki dari ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 M). dan di muat dalam berita Life Magazine pada 1960, saat pesawat Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya sekitar 150 M. 

Penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut hingga kini.  Seri pemotretan oleh penerbang Amerika Serikat, Ikonos pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang tertutup salju, menambah bukti yang memperkuat dugaan kapal Nabi Nuh AS itu. Kini ada penelitan terbaru tentang dari mana kapal Nabi Nuh AS itu berangkat. Atau di mana kapal Nabi Nuh AS itu dibuat?  Baru-baru ini, gabungan peneliti arkeolog-antropolgy dari dua negara, China dan Turki, beranggotakan 15 orang, yang juga membuat film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu, menemukan bukti baru.

Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa; serpihan kayu kapal, tambang dan paku.  Hasil Laboratorium Noah’s Ark Minesteries International, China-Turki, setelah melakukan serangkaian uji materi fosil kayu oleh tim ahli tanaman purba, menunjukan bukti yang mengejutkan, bahwa fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS berasal dari kayu jati yang ada di Pulau Jawa.  Mereka telah meneliti ratusan sample kayu purba dari berbagai negara, dan memastikan, bahwa fosil kayu jati yang berasal dari daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah 100 persen cocok dengan sample fosil kayu Kapal Nabi Nuh AS. Sebagaimana diungkap oleh Yeung Wing, pembuat film documenter The Noah’s Ark, saat melakukan konfrensi pers di Hongkong, Senin (26/4/2010) yang lalu. 

“Saya meyakini 99 persen, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki adalah merupakan fosil Kapal Nuh yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub” Jelas Yeung Wing  Pendapat National Turk  Dr.Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang sejak 20 Juni 1987 turut meneliti dan mempopulerkan situs Kapal Nabi Nuh AS, mengatakan: “Perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.” Dalam artikelnya juga mengatakan, lokasinya di Gunung Judi (Ararat) yang disebut dalam Al Qur’an, Surat Hud ayat 44. Sedangkan dalam injil: Perahu itu terdampar diatas Gunung Ararat (Genesis 8 : 4).

Menurut penelitian The Noah’s Ark, kapal dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS, tak jauh dari desanya. Lalu berlayar ke antah beranta, saat dunia ditenggelamkan oleh banjir yang sangat besar. Berbulan-bulan kemudian, kapal Nabi Nuh AS merapat ke sebuah daratan asing. Ketika air sudah menjadi surut, maka tersibaklah bahwa mereka telah terdampar di puncak sebuah gunung.  Bila fosil kayu kapal itu menunjukan berasal dari Kayu jati, dan sementara kayu jati itu hanya tumbuh di Indonesia pada jaman purba hingga saat ini, boleh jadi Nabi Nuh AS dan umatnya dahulu tinggal di sana. Saat ini kita dapat menyaksikan dengan satelit, bahwa gugusan ribuan pulau itu (Nusantara), dahulu adalah merupakan daratan yang sangat luas.

Sedangkan Dr.Bill Shea, seorang antropolog, menemukan pecahan-pecahan tembikar sekitar 18 M dari situs kapal Nabi Nuh AS. Tembikar ini memiliki ukiran-ukiran burung, ikan dan orang yang memegang palu dengan memakai hiasan kepala bertuliskan Nuh.  Dia menjelaskan, pada jaman kuno, barang-barang tersebut dibuat oleh penduduk lokal di desa itu untuk dijual kepada para peziarah situs kapal. “Sejak jaman kuno hingga saat ini, fosil kapal tersebut telah menjadi lokasi wisata,” 

Nyupatani dan Disupatani

Foto: Istimewa
MENURUT Basa sastra Djawa tulisan W.J.S Poerwadarminta, “supata” (atau “supaos” dalam bahasa Jawa Krama) bermakna (1)wewelak, ipat-ipat (2) netepake bener (nyata) ning prakara kanthi sumpah utawa ngajab wewelak. Sementara itu, “sumpah”, dalam kamus tersebut diartikan sebagai, nganggo pasaksining Allah diaturi nekseni yen apa sing dikandhakake pancen nyata utawa bakal dituhoni (dengan persaksian Allah untuk menyaksikan jika apa yang dikatakan memang benar atau akan dipatuhi).
Ada banyak kisah mengenai supata dalam berbagai cerita. Pada cerita pewayangan misalnya, Abimanyu pernah menyatakan bahwa dia belum menikah sembari menyampaikan supata agar bisa mengambil Dewi Utari sebagai istri. Akibat supata tersebut, pada perang Baratayudha nanti, Abimanyu akan tewas dengan luka sekujur tubuh (tatu arang kranjang) akibat serbuan anak panah. Dalam kasus ini, penyampaian suatu kebohongan yang disertai supata akan mencelakai orang tersebut. Berarti, supata berkaitan dengan kejujuran.
Supata biasanya akan “berfungsi” apabila si penyampai memiliki kesaktian. Seperti dalam cerita Rara Jonggrang-Bandung Bondowoso. Ketika Bandung belum usai merampungkan seribu candi, Rara Jonggrang memukul lesung agar ayam-ayam berkokok pertanda hari sudah pagi. Bandung Bondowoso yang murka kemudian nyupatani Rara Jonggrang sehingga menjadi arca untuk melengkapi candi keseribu. Dalam kasus ini, Rara Jonggrang terkena supata akibat berbohong, sementara Bandung menyampaikan supata karena telah dibohongi.
Pada zaman sekarang, kata “supata” telah jarang terdengar. Yang masih kerap terdengar justru kata “sumpah” atau “swear”. Kalau ada seseorang yang tak dipercayai lawan biaranya, maka akan memantapkan pernyataannya dengan mengatakan, “Sumpah ! Wani samber bledheg! Wani kithing!” dan lainnya. Malah sampai tercetus “sumpah pocong!”.
Sebetulnya, seseorang yang terbiasa mengucapkan supata atau sumpah hanyalah mencari benarnya sendiri. Dia tidak mengerti kalau supata atau sumpah yang diucapkan disaksikan Allah. Kebiasaan tersebut terjadi karena karakter yang kurang kokoh, sehingga tidak bisa menjadi patokan moral.
Kebiasaan tersebut bisa dihilangkan melalui pendidikan karakter, sejak anak-anak masih kecil. Anak-anak dibiasakan berbicara apa adanya, tidak usah dengan supata atau sumpah. Kebiasaan balas dendam juga harus dihilangkan sedari dini. Sifat Tuhan yang memaafkan hamba-hambaNya harus menjadi teladan. Seseorang harus memiliki sifat legawa, jembar penggalihipun, dan mirah pangapuntenipun.

Libur Panjang, Lalulintas Jalur Selatan Padat

Foto: viva Memasuki libur panjang, arus lalu lintas di jalur selatan meningkat tajam sejak Rabu (23/12). Kendaraan didominasi mobil pribadi berplat nomor Jakarta dan Bandung menuju arah Yogyakarta.
Kapolsek Tambak, Iptu Agustinus, mengatakan Kamis (24/12) sempat membuat rekayasa lalu lintas. Kendaraan dari arah Yogyakarta menuju Bandung diarahkan melalui jalur alternatif.
“Arus lalu lintas meningkat sangat signifikan. Kami sempat mengalihkan kendaraan dari arah timur (Yogyakarta) karena ada truk mogok di tanjakan yang mengakibatkan kemacetan sampai 3 km,” jelas dia.
Dia memprediksi kepadatan di jalur selatan akan terjadi sampai Minggu (27/12) mendatang. Dia mengimbau para pengemudi berhati-hati karena jalan di Banyumas banyak terdapat kelokan dan tanjakan.

Rabu, 23 Desember 2015

Honda Kerjasama dengan 11 SMK

         

Honda Kerjasama dengan 11 SMK

                                                        BANJARNEGARA – PT Astra Honda Motor (AHM) terus berupaya mencetak mekanik trampil dan profesional di kalangan pelajar seperti yang dilakukan di SMK Negeri2 Bawang, Selasa (22/12).
Selain meresmikan Tempat Uji kompetensi (TUK) di SMKN 2 Bawang, juga dilakukan penandatangan MoU pengembangan Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Honda.
Kerjasama yang baru pertama di Kabupaten Banjarnegara ini, juga dibarengi penandatanganan MoU 11 SMK Negeri lainnya dari Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta, eks Karesidenan Kedu dan eks Karesidenan Banyumas
Senior Manager Tehnical Training Departemen PT AHM Pusat, Handi Hariko mengatakan, AHM ingin bisa berkiprah lebih dalam memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Yakni dengan mencetak tenaga-tenaga yang handal dalam dunia mesin.
“Kita siap berbagi pengetahuan, skill dan keterampilan,” ujar Handi usai melakukan MoU di SMK Negeri 2 Bawang, kemarin. Menurutnya, dengan adanya kurikulum tersebut, nantinya siswa SMK lebih mudah dalam membuka peluang usaha seperti bengkel dengan didukung dari Honda atau bekerja di Ahas motor.
“Ini juga untuk memperluas jaringan PT AHM dengan merambah di kalangan pelajar,” ungkapnya.  Kepala SMK Negeri 2 Bawang Supriyadi memaparkan MoU ini berisi kurikulum tekhnik sepeda motor Honda sebagai mata pelajaran di sekolah. Nantinya, para siswa akan diberi pelajaran dengan standart yang ada pada PT AHM.
“Sekarang semua peralatan pendukung sudah ada seperti lab, perpustakaan dan motor sudah ada. Sebenarnya kersama ini sudah dilakukan sejak tahun 2011 silam. Namun secara resmi baru dilakukan tahun ini dibarengi dengan peresmian TUK,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Noor Tamami menyambut baik kerjasama tersebut. Karena akan memudahkan anak untuk memilih jurusan yang diminati.
“Kami menggolongkan untuk SMKN 2 Bawang itu spesialis mesin, sedangkan SMKN 1 Bawang bidang perikanan, dan SMK yang ada di daerah atas bidang pertanian,” jelasnya.
Nemun demikian, Tamami menambahkan agar para guru yang mengampu kurikulum mesin sepeda motor di SMKN Bawang tersebut juga mengajarkan mesin dari produk lain. Sebab, nantinya di dunia luar akan menemukan berbagai produk mesin sepeda motor. “Kami ingin siswa SMK benar-benar punya ketrampilan. Agar nanti setelah lulus tidak bingung,” pungkasnya

Purwokerto Kini Punya Kebun Raya

Peresmian Kebun Raya Baturraden dilakukan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Aris Andrianto) 

Purwokerto Kini Punya Kebun Raya

 - Liburan akhir tahun kini lebih berwarna di Purwokerto. Saat ini, Kebun Raya Baturraden di lereng selatan Gunung Slamet sudah dibuka untuk umum.

"Masyarakat kini sudah bisa mengunjungi kebun raya. Silakan untuk belajar tentang tumbuh-tumbuhan," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Selasa (22/12/2015).

Ia mengimbau agar masyarakat menjaga kebun raya yang dikelola Pemprov Jawa Tengah itu sebaik-baiknya, termasuk tidak merusak bunga-bungaan saat selfie.

Kebun Raya Baturraden diresmikan Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri pada Sabtu, 19 Desember 2015. Peresmian tersebut dihadiri pula Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan itu, Megawati mengatakan peresmian tersebut sudah lama dinantikannya karena selama ini di Jawa Tengah belum ada kebun raya.
"Ketika saya mendengar dari Pak Gubernur (Jawa Tengah) Kebun Raya Baturraden akan dibuka, hati saya rasanya terus seperti nyes karena sudah sekian lama," kata Mega saat menyampaikan sambutan di Kebun Raya Baturraden.

Rabu, 16 Desember 2015

TANGGAL 20-12-2015 AJA KELALEN ULTAH GAPURA.


Gedung Pertemuan
Kebun Binatang Ragunan. BAGI YG BELUM TERDAFTAR DAN INGIN MENGHADIRI PERTEMUAN HUT GAPURA. AGAR MENGISIKAN : NAMA, ALAMAT, TH LULUSAN, DIPERCEPAT LEBIH BAIK UNTUK PEMBUATAN SOUVENIR KAOS HUT GAPURA. TERIMA KASIH

Bawor atau Ki Lurah Carub Bawor


Bawor atau Ki Lurah Carub Bawor

   Bawor atau Ki Carub Bawor adalah seorang tokoh rekaan pewayangan sekaligus ikon masyarakat banyumas. Dikenal juga dengan nama Bagong yang merupakan anak semar paling tua. Senjatanya adalah kudi, dengan tutur bahasa kasar, jujur, dan tidak serius. 

Tokoh ini sangat dinantikan dan disukai oleh masyarakat banyumas disetiap pergelaran wayang. Begitu juga dengan saya sendiri yang sangat menyukai kaos dengan logo lakon wayang ini.

Kita sebagai bangsa Indonesia, terutama yang tinggal di daerah banyumas, sepatutnya berbangga karena menjadi bagian dari sebuah budaya yang luhur ini dan sudah seharusnya melestarikan salah satu budaya ini.

Saya melalui blog kompas banyumas ini mengajak kepada sedulur (teman-teman blogger) untuk bersama-sama ikut melestarikan budaya Indonesia dan berbangga karena memilikinya.

Rakercab Jadi Ajang Konsolidadi

      Rapat Kerja Cabang Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Banjarnegarax                BANJARNEGARA – Penyelenggaraan  Rapat Kerja Cabang Gerakan Pramuka Kwarcab Banjarnegara Rabu (16/12) kemarin dijadikan ajang konsolidasi untuk meraih prestasi. Dengan gerakan pramuka yang solid, diharapkan akan tumbuh generasi muda yang sarat prestasi. Pramuka juga diharapkan bisa menjadi filter untuk menyaring budaya negatif.
Demikian disampaikan Ketua Kwarcab Banjarnegara, Setiawan melalui Waka Binawasa, Noor Tamami saat membuka Rapat Kerja Cabang Gerakan Pramuka di Sanggar Bhakti Pramuka Kwarcab, kemarin.
Tamami yang juga kepala Dindikpora Banjarnegara ini mengatakan, gerakan pramuka bisa menjadi membentuk  karakter dan kedisiplinan generasi muda. Namun,  diperlukan program program yang revolusioner serta menarik peserta didik guna merangsang minat, bakat agar lahir prestasi gemilang.
“Prestasi yang diraih gerakan pramuka Kwarcab Banjarnegara sudah cukup bagus,” kata dia.     Sepanjang tahun 2015 ini, mulai dari tingkatan siaga, penggalang, penegak, Pembina dan pelatih yang telah mampu berbicara banyak dan menorehkan tinta emas dan predikat terbaik atau juara baik ditigkat Propinsi maupun Nasional. Keberhasilan ini tidak terlepas dari pembinaan secara kontinyu dan kerja keras seluruh anggota gerakan pramuka. “Meskipun demikian perlu didorong agar prestasinya semakin baik lagi,” kata dia.
Humas Kwarcab Banjarnegara, Alwan Rifai mengatakan, Rakercab ini merupakan agenda rutin. “Rapat dihadiri seluruh andalan dan pengurus cabang serta perwakilan dari seluruh Kwartir Ranting tingkat kecamatan dan perwakilan Satuan Karya pramuka yang ada,“ ujarnya.
Rakercab ini juga merupakan momentum untuk merumuskan program kerja untuk periode satu tahun kedepan. “Dengan konsolidasi dan sinergi yang baik diharapkan kedepan Kwarcab Banjarnegara bisa terus meningkatkan prestasi yang diraih. Sehingga akan semakin diperhitungkan di tingkat provinsi dan nasional,” lanjutnya.

Sering Dilanggar, RHK di Blok Merah

     Sering Dilanggar, RHK di Blok Merah             PURWOKERTO – Ruang henti khusus (RHK) di beberapa persimpangan masih sering dilanggar para pengendara roda empat. Untuk itu, RHK dipertegas dengan penambahan blok merah.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishubkominfo Kabupaten Banyumas Agus Sriyono mengatakan, penambahan blok merah sebagai penegasan, khususnya untuk kendaraan roda empat agar tidak memasuki ruang yang diblok merah.
“Kita akan terus berupaya mengoptimalkan marka dan rambu. Sehingga kepadatan lalu lintas di wilayah persimpangan dapat diantisipasi,” ujarnya.
Dia mengakui, sampai saat ini memang masih ada beberapa pelanggaran RHK oleh kendaraan roda empat. Namun kebanyakan memang kendaraan yang berasal dari luar daerah. “Dengan adanya blok merah ini, harapannya kendaraan dari luar daerah tahu kalau RHK hanya untuk kendaraan roda dua,” katanya.
Dijelaskan, untuk penambahan blok merah RHK, akan dilakukan secara bertahap bersamaan dengan penegasan marka jalan di beberapa ruas di dalam kota. Anggaran yang dialokasikan untuk pekerjaan pemarkaan mencapai Rp 100 juta, yang berasal dari APBD Perubahan Kabupaten Banyumas tahun 2015
“Untuk blok merah RHK saat ini masih dilakukan di persimpangan Jalan Masjid. Namun nantinya juga akan dilakukan di beberapa persimpangan, termasuk persimpangan yang sudah dilengkapi dengan ATCS,” jelasnya.
Salah satu pekerja pengecatan blok merah, Wawan mengatakan, pemarkaan jalan dan blok merah masih terus dilakukan sampai akhir Desember. Namun untuk pemarkaan jalan masih terkendala beberapa faktor, seperti arus lalu lintas dan cuaca.
“Kalau siang hari jalanan pasti macet dan ramai. Tapi kalau digarap pada malam hari, biasanya suka hujan. Jadinya susah. Tapi tetap akan diupayakan rampung,” ungkapnya.
Seperti diketahui, pada tahun 2016 nanti, rencananya seluruh persimpangan yang ada di dalam kota akan dilengkapi dengan RHK.

Kaki Kampret Ndaftar Tentara

MblaketaketKaki kampret sing wis tuwa gaweane kur klontang klantung dolan karo momong putu. Suwe-suwe deweke bosen kepengin nggolet gawean. Sawijining dina dewek maca koran ana lowongan dadi tentara.
“Lah kiye kayane kiye gawean sing pas nggo inyong,” kaki Kampret mbatin
Ngesuke kaki Kampret marani nggon pendaftaran tentara. Mbarang gutul ngana kaki Daplun ketemu karo panitiane sing pangkate kapten. Jenenge Kapten Kemplu.
“Ana apa ya mbah?” Kapten Kemplu takon maring kaki Kampret.
“Apa bener nang kene ana pendaftaraan tentara, kiye inyong anu maca nang koran jere ana pandaftaran dadi tentara,” kaki Kampret semaur kambi nidokna iklan sing nang koran.
“Iya benar mbah, putune agepan ndaftar apa mbah?” Kapten Kemplu takon.
“Lah putuku esih cilik, sing arepan ndaftar inyong koh,” kaki Kampret semaur.
“Lah emange mbaeh umure pira deneng arepan ndaftar tentara,” Kapten Kemplu takon.
“Sewidak lima,” Kaki Kampret semaur.
“Mbah kiye anu pendaftaran prajurit, nek umur semono ya wis ketuwan, ora bisa diterima,” kapten Kemplu njelasna.
“Nek dadi prajurit umure inyong pancen wis ketuwan sepetil ya, tapi apa nang kene ora mbutuhna jendral..?” Kaki Kampret gole takon kaya ora duwe dosa.(*)